Ibarat makan
sayur kurang garam, bulan Ramadan terasa tidak afdal jika tidak menyaksikan
tayangan Para Pencari Tuhan (PPT) yang sudah menjalani masa produksi mencapai 1
dekade. Rumah produksi PT. Demi Gisela Citra Sinema memang cerdas membubui tayangan
ini menjadi lebih eksklusif karena hadir saat bulan Ramadan saja. Dari jilid 1
sampai jilid 9, pemirsa selalu penasaran dengan cerita apa yang akan diracik
setiap episodenya. Hal ini dikarenakan masing-masing jilid telah menyuguhkan
pencerahan kepada penonton melalui pesan religi yang tersembunyi dalam tiap
adegan yang tersaji.
Umat Islam yang
sedang menjalankan ibadah sahur pasti menanti program televisi ini yang paling
beda dengan program televisi lain. PPT Jilid 10 pun telah siap dinikmati
pemirsa Surya Citra Televisi (SCTV) selama bulan ramadan 1437 H. Program
televisi yang termasuk dalam jenis sinetron ini memang selalu jadi
tayangan istimewa yang ditunggu pemirsa layar kaca. Apalagi, pemirsa juga
dimanjakan dengan segmen kuis yang
disponsori berbagai brand terkemuka.
Tak jarang program PPT juga sering disebut sinekuis (sinetron kuis). Wajar
saja, tayangan ini pun meraih rating maupun share
di atas rata-rata dan disaksikan penonton pria atau wanita dari hampir
semua kelompok umur.
Naluri pemirsa seakan
terus diasah dengan berbagai gejolak kisah yang terus bergulir secara berkesinambungan untuk setiap jilid sinetron PPT yang fenomenal. Layak jika tayangan
ini menjadi andalan dan tontonan penuh nuansa tuntunan Islam
dan tuntutan fase-fase kehidupan sosial masyarakat sekitar. Persoalan hidup
yang nyaris tak pernah diungkap tayangan lain selalu terangkum dalam sinetron
ini. Kampung Kincir dan penduduk didalamnya bagaikan negara Indonesia dan
warganya yang memiliki sejumlah fenomena untuk menjadi cerita yang beraneka.
Tutur bercerita secara komedi dan drama terpadu dalam satu tayangan yang
mendidik. Terkesan tak menggurui, alur dramaturgi dibuat mulai dari jilid 1
sampai jilid 9 dan berhasil dipertahankan.
Potret
kehidupan masyarakat kelas atas, menengah, dan bawah mampu ditampilkan secara
berkelanjutan setiap jilidnya. Kejutan-kejutan yang terjadi selama kita hidup
terlihat nyata dalam adegan-adegan yang memutar roda kehidupan. Ibaratnya,
pemirsa sedang membaca sebuah buku yang memiliki berbagai jilid dan kita tak
sabar untuk melihat lembar halaman selanjutnya untuk dibalik dan dibaca isinya.
Konflik yang
terjadi dalam sinetron ini juga terasa menggigit karena memiliki struktur
cerita yang tepat. Semua mampu mencapai klimaks dan sesuai dengan tatanan
ajaran Islam yang pas. Nyaris semua unsur spiritual dalam tayangan ini tidak
hanya sebatas ritual, tapi membuat pemirsa memahami kesalehan sosial.
Dalam sinetron PPT,
dialog antar pemain juga terlontar dengan bahasa sehari-hari dan mampu
mengkritisi adegan demi adegan agar menjadi lebih bermakna. Inilah kekuatan skenario
yang ditulis oleh Wahyu HS. Aku pun kagum akan kejelian seorang penulis
skenario yang mampu membangun dialog secara up
to date dilengkapi dengan selera humor yang tak terkesan basi karena
cerdas diolah pada adegan yang pasti. Penulis skenario juga mampu mengolah rangkaian
kisah sederhana dan mengemas cerita melalui kekuatan akting para pemeran yang
sangat menarik.
Karakter-karakter
yang bermain dalam sinetron PPT memang berperan apa adanya. Semua karakter
terlihat tangguh. Mereka mampu mendeskripsikan tokoh manusia secara utuh. Tak
tampak ada karakter malaikat yang selalu merasa benar ataupun karakter iblis
yang selalu berbuat jahat. Tak terlihat karakter yang mendominasi atau memberi
nasihat yang basi. Sinetron PPT justru menghadirkan karakter protagonis,
semi-antagonis, dan antagonis dengan ekspresi para pemain yang luar biasa. Tak
perlu tampang blasteran apalagi harus memiliki nilai jual. Produser PPT, Pak H.
Deddy Mizwar dan Kiki Zakaria berusaha menampilkan aktor dan aktris berbakat
yang sangat terpuji dalam kualitas aktingnya.
Pak H. Deddy
Mizwar sebagai pemeran utama dengan karakter Bang Jack selalu menjadi pusat
perhatian karena membawa misi kebaikan disetiap permasalahan yang terjadi di
Kampung Kincir. Trio Bajaj yang terdiri dari Melky, Aden, dan Isa pun mampu
memerankan Chelsea, Barong, dan Juki sesuai porsi masing-masing dengan latar
belakang masalah yang tidak sama dan dipersatukan menjadi selebritis ternama.
Kehadiran karakter Aya (yang diperankan Zaskia Adya Mecca) dan Azzam (yang
diperankan Agus Kuncoro) juga menjadi magnet tersendiri sebagai pasangan yang
selalu memiliki kisah cinta dengan pribadi yang berbeda.
Peran pendukung
lain juga konsisten dengan karakter selalu menghibur dengan tawa. Ada
Ustad Ferry (yang diperankan Akrie Patrio) dengan karakter yang takut dengan
istrinya namun selalu berusaha menjadi imam bagi keluarga. Ada Pak Jalal (yang
diperankan Jarwo Kuat) yang mengalami jatuh bangun pada kehidupannya karena merasa
sebagai orang paling kaya di kampungnya. Ada Loli (yang diperankan Erma
Catherina), seorang asisten rumah tangga Pak Jalal yang memiliki karakter unik
dan polos. Ada dua sahabat, Asrul dan Bang Udin (yang diperankan Asrul Dahlan
dan Udin Nganga) dengan peristiwa-peristiwa penuh canda dalam mengarungi pasang
surut kehidupannya. Serta trio
pengurus RW yang sering menyentil kondisi pemerintahan di Indonesia. Masih
banyak karakter lain dengan berbagai profesi yang tak pernah terbuang
percuma karena selalu hadir melengkapi porsi cerita.
Beberapa aktor
dan artis terkenal lain pun pernah meramaikan sinetron ini untuk beberapa jilidnya.
Sebut saja Tora Sudiro (yang berperan sebagai Baha), seorang sahabat Asrul
yang sempat membuat kehebohan di Kampung Kincir karena tingkahnya sebagai
pemabuk. Artta Ivano (yang berperan sebagai Kalila), keponakan dari Pak Jalal
yang jatuh hati dengan pribadi Azzam dan terlibat cinta segitiga. Henidar Amroe
(yang berperan sebagai Widya), seorang ibu dari Azzam yang diperebutkan dua
orang sepuh. Alfie Alfandy yang berperan sebagai Domino (keponakan Bang Jack),
hingga aktor sekelas Slamet Raharjo yang berperan sebagai Om Wijoyo.
Hitam putih
kehidupan juga tercermin dalam lagu pembuka dan penutup sinetron PPT disetiap
jilidnya. Musisi terkenal yang tergabung dalam grup band Ungu dan Gigi telah berhasil
menghadirkan nuansa religi yang begitu kental. Sayup terdengar lagu Para Pencari
Tuhan dan Dengan NafasMu yang dipopulerkan Ungu mampu menyatu dengan
barisan lirik yang penuh doa terhadap Allah SWT. Alunan lagu seperti itu
membuat para pemirsa di rumah bisa menyimak sinetron PPT dengan nuansa lebih
haru untuk selalu mengingat Sang Pencipta. Ada juga lagu Beribadah Yok,
Amnesia, Pemimpin dari Surga, Aku dan Aku, Sajadah Panjang, Lailatul Qadar,
Semua Milikmu, dan Tuhan yang dipopulerkan Gigi. Lirik demi lirik lagu mengalir
dengan paduan nada-nada yang membentuk irama membuat sinetron PPT semakin
menggema seantero Indonesia.
Pantas saja,
jika sinetron PPT mendapat anugerah dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
sebagai sinetron terbaik pada tahun 2014. Blogger Eksis pun hanya bisa memuji sinetron ini dengan segala keunggulan
didalamnya dan memberikan apresiasi sinetron ini sebagai yang terbaik sepanjang
masa. Begitu banyak pesan moral yang disampaikan terasa menyentuh dalam
sinetron ini. That’s it! Konsep
religi Islam selalu dihadirkan dengan nuansa indah dan tidak
radikal pada setiap jilid PPT yang sudah diproduksi
Sebagai
penonton awam yang sering merasakan adegan-adegan yang ditampilkan dalam keseharian
membuat aku mampu mengenal siapa Tuhan kita. Banyak refleksi diri yang bisa
aku ambil untuk menjadi inspirasi agar menjadi insan yang berakhlakul karimah.
Beberapa refleksi tersebut antara lain tentang kematian yang bisa datang kapan
saja dan dimanapun kita berada. Tentang kepemimpinan dari segala aspek (baik
dalam diri sendiri, keluarga, masyarakat, lingkungan kantor hingga
pemerintahan) sehingga mencapai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Belajar mengenal arti perdamaian
dari rasa solidaritas yang tinggi berbasis ukhuwah islamiyah. Sinetron ini juga
mengajarkan pemirsa untuk selalu memiliki sikap rendah hati atau tawadhu’ saat
berada diposisi atas dan sikap ikhlas saat menjalani kehidupan diposisi bawah. Pemirsa
juga dituntun untuk bertaubat dan bertawakal atas dosa-dosa yang pernah diperbuat.
Hingga akhirnya, pemirsa dituntut untuk selalu istikamah dalam menyebarkan
kebajikan.
Semua tentang
kehidupan yang fana ini sudah lengkap terungkap dalam sinetron Para Pencari Tuhan. Blogger Eksis menganggap sinetron ini sempurna karena mampu mengangkat realita pro kontra
yang ada. Dari PPT jild 1-9 telah membuktikan bahwa sinetron bisa menjadi jalur
dakwah untuk bertahan pada koridor religi yang tak sekadar ceramah atau seremoni.
Fenomena-fenomena
kehidupan antara masa lalu dan masa kini selalu tampak mewarnai keseluruhan isi
cerita. Kaya-mati, tua-muda, sendiri-berpasangan, cinta-benci, logika-perasaan,
sehat-sakit, berumah tangga-bercerai, keberhasilan-kegagalan, keberuntungan-kerugian,
kebaikan-kejahatan, kebenaran-kesalahan, kesenangan-kesedihan, dan Habluminaallah-hablumminannas telah
sampai pada satu titik konklusi bahwa Allah SWT sedang mengajarkan kesempurnaan
agama-Nya untuk bisa menjawab semua persoalan hidup yang memiliki berbagai
lawan kata atau pertentangan didalamnya. Hingga akhirnya, saya menyadari bahwa Hidup adalah Ibadah. Semoga saja kita
termasuk golongan hamba yang sudah menemukan Tuhannya setelah menonton ‘Para Pencari
Tuhan’ yang mencapai satu dekade dengan istikamah*
"Something happens on the way to heaven"
Berikut ini Blogger Eksis lampirkan kisah demi kisah favorit saya dalam setiap jilidnya di sinetron Para Pencari Tuhan yang terarsip dalam video yang bersumber dari www.vidio.com, check this out*
Bagus. :-)
BalasHapusTerima Kasih, Putri ^-^
BalasHapus